Soroti Persoalan Sampah, Predikat Kota Layak Anak, dan Peran Kepemudaan GP Ansor Depok Desak Pemerintah Lebih Responsif

Depok — Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Depok terus menunjukkan komitmennya dalam mengawal isu-isu strategis daerah. Dalam audiensi bersama Ketua DPRD Kota Depok, H. Ade Supriyatna, S.T., M.A.P., yang berlangsung pada Kamis, 17 April 2025, GP Ansor secara tegas menyoroti tiga aspek penting yang menjadi perhatian publik: persoalan pengelolaan sampah, ironi status “Kota Layak Anak”, serta belum optimalnya pemberdayaan organisasi kepemudaan.

Ketua GP Ansor Kota Depok, HM. Kahfi, M.Pd., menyampaikan bahwa masalah sampah di Depok sudah berada di titik krisis. “TPA Cipayung sudah kelebihan kapasitas dan bahkan mengalami longsoran ke sungai. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Menurut GP Ansor, pemerintah kota belum menunjukkan keseriusan dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Mereka mendorong percepatan implementasi teknologi ramah lingkungan seperti incinerator dan budidaya maggot, serta pelibatan aktif masyarakat dalam pemilahan sampah dari sumbernya.

Dalam kesempatan yang sama, GP Ansor juga mengkritisi predikat “Kota Layak Anak” yang disandang Depok. Pasalnya, masih banyak sekolah negeri yang kekurangan ruang kelas, dengan fasilitas yang jauh dari kata layak. “Label Kota Layak Anak seharusnya tercermin dari kondisi riil di lapangan. Kenyataannya, banyak sekolah seperti kandang ayam, sempit dan tak manusiawi,” tegas Kahfi, mengutip laporan media sebelumnya.

Masalah lain yang tak luput dari perhatian adalah kurangnya perhatian terhadap pemuda. Menurut GP Ansor, peran organisasi kepemudaan dalam pembangunan daerah masih belum diberdayakan secara optimal. “Padahal ormas kepemudaan seperti kami siap menjadi mitra strategis dalam edukasi publik, penguatan toleransi, hingga aksi sosial keagamaan,” ungkap Sekretaris GP Ansor, Juned, S.Pd.I.

GP Ansor mengusulkan adanya hibah kegiatan kepemudaan yang lebih inklusif serta pelibatan pemuda dalam forum-forum perencanaan pembangunan. “Kami bukan hanya siap terlibat, tetapi juga ingin menunjukkan bahwa pemuda mampu menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.

Baca juga  PCNU Kota Depok Bersama Nucare Lazisnu Depok Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi

Audiensi ini menjadi ruang aspirasi yang menggambarkan kepedulian GP Ansor terhadap nasib generasi muda, lingkungan hidup, dan keberlangsungan pembangunan kota yang berkeadilan. Melalui forum tersebut, GP Ansor menegaskan bahwa suara pemuda bukan sekadar kritik, tapi juga panggilan untuk berkolaborasi membangun Depok yang lebih baik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top