Ketua PCNU Kota Depok, KH Achmad Solechan, menekankan pentingnya empat indikator moderasi beragama dalam sesi pertama kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah se-Kota Depok. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu, 17-18 Desember 2024 di Hotel Ririn, Kota Bogor.
Empat indikator yang disampaikan mencakup komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi, dan sikap akomodatif terhadap kebudayaan lokal.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kota Depok bersama Yayasan Nusa Unggul Makara dan Kemenag mengundang Guru-guru Madrasah se-Kota Depok.
Dalam penyampaiannya, Kiai Alech menyampaikan bahwa jika para guru mampu menginternalisasi keempat indikator tersebut, maka mereka sudah menjadi pribadi yang moderat. “Kalau empat indikator ini ada dalam diri bapak ibu guru sekalian, berarti bapak ibu guru sudah moderat,” ujar Kiai Alech di hadapan peserta. Menurutnya, moderasi beragama tidak hanya menuntut pemahaman keagamaan yang inklusif, tetapi juga sikap ramah terhadap tradisi dan budaya lokal yang berkembang di masyarakat.
Kegiatan yang diikuti oleh GTK Madrasah se-Kota Depok ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan pemahaman yang kuat tentang moderasi beragama. Diharapkan, pemahaman ini akan menjadi bekal bagi guru dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kedamaian, serta toleransi kepada peserta didik di madrasah masing-masing. “Guru adalah garda terdepan dalam membentuk karakter siswa yang menghargai perbedaan dan menolak segala bentuk kekerasan,” tambahnya.
Kegiatan ini diwarnai dengan berbagai sesi diskusi dan pemaparan materi oleh narasumber yang ahli di bidang moderasi beragama. Dengan berlangsungnya acara ini, diharapkan para GTK Madrasah dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis dan mampu merawat keberagaman budaya serta tradisi lokal di tengah masyarakat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kota Depok Ustadz Nur Hasan, KH Jazim Hamidi memberikan keynote speaker dalam kegiatan tersebut yang sarat isinya dengan makna Moderasi Beragama.
Kontributor: Hakim Hasan
