DEPOK–Pengajar yang baik dan berkualitas akan membantu para pelajar atau mahasiswa untuk semakin maju dan berkembang. Dalam upaya meningkatkan kompetensi para dosen dan guru madrasah Nahdlatul Ulama, pengurus Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) Depok menggelar workshop untuk mereka.
Kegiatan workshop ini digelar LPTNU Depok pada Selasa (31/12/2024) di Telorindo Hall, Depok. Sejumlah narasumber dihadirkan, di antaranya Arnie Riska Amanda, Prof. Dr. Khamami Zada, serta Ketua LPTNU Kota Depok, Dr. Thobib Al Asyhar M.Si.
Dalam workshop ini, Ketua Tanfidziah PCNU Kota Depok KH. Achmad Solechan membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Kyai Alech, sapaan untuk Ketua PCNU Kota Depok ini menyampaikan pentingnya kader-kader Nahdlatul Ulama khususnya yang beraktivitas menjadi tenaga pengajar seperti dosen di perguruan tinggi dan guru di madrasah untuk meningkatkan kompetensinya.
“Momentum pelatihan atau workshop ini memberikan manfaat besar bagi tenaga pengajar warga NU untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Ia berharap, melalui workshop ini para tenaga pengajar NU mampu memberikan performa terbaik untuk generasi masa depan. “Semoga melalui workshop ini, dosen dan guru madrasah NU mampu dan bisa membuat artikel, tidak hanya di media massa nasional, tetapi juga di level internasional seperti jurnal yang tervalidasi dan lainnya,” ungkap Kyai Alech.
Staf pengajar UI Depok ini menambahkan, kegiatan workshop ini menjadi salah satu agenda penting LPTNU Kota Depok untuk meningkatkan kompetensi pendidik maupun pengajar yang diharapkan dengan ini mampu beradaptasi dengan teknologi informasi, terutama terkait dengan penggunaan konten teknologi untuk menunjang proses pembelajaran di masing-masing kampus dan lembaga pendidikan.
Kyai Alech mengatakan, pengajar NU harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. “Hari ini kemajuan teknologi informasi merupakan perangkat infrastruktur yang harus dioptimalkan, jadi bukan untuk dihindari. Tujuannya apa supaya kita bisa mempercepat proses-proses melakukan transformasi pendidikan di perguruan tinggi atau madrasah, seperti materi pembelajaran atau menulis artikel dan jurnal,” ungkapnya.
Kyai Alech menyebutkan, melalui kemajuan teknologi informasi, maka tingkat efisiensi dalam belajar menjadi semakin efektif. Misalnya mau menulis karya-karya ilmiah, semua harus bisa. Dulu mungkin sulit dan lama, tetapi sekarang semua menjadi cepat,” paparnya.
Ketua LPTNU Kota dan Dr. Thobib Al Asyhar mengungkapkan, kegiatan workshop peningkatan kompetensi para dosen dan guru madrasah ini diikuti sekitar 110 peserta. “Alhamdulillah, jumlahnya melebihi target panitia, yang awalnya maksimal 80 orang namun akhirnya berkembang menjadi sekitar 110 peserta,” ujarnya.
Thobib menjelaskan, kegiatan workshop ini bertujuan agar tenaga pendidik NU memiliki kapasitas yang lebih baik. Sebab, kata Thobib, kualitas pendidikan juga turut ditentukan oleh kualitas dan kompetensi dari tenaga pendidiknya.
“Tantangan ke depan semakin berat, maka kompetensi tenaga pengajar juga harus meningkat agar kualitas pendidikan, terutama para peserta didik menjadi lebih baik,” terangnya.
Ia menambah, salah satu tantangan besar itu adalah penguasaan teknologi informasi dan perubahan-perubahan sosial masyarakat. Karena itu, kata dia, tenaga pengajar harus mampu menyesuaikan diri untuk menggunakan teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
“Ini penting dimiliki oleh seorang dosen agar mereka tidak ketinggalan terhadap kemampuan anak-anak didik. Terkadang, mereka bertanya sesuatu, padahal itu bukan sebatas bertanya tetapi untuk menguji kemampuan guru atau tenaga pengajar,” ungkap Thobib.
Lebih lanjut direktur pada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikannya Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI ini menambahkan, melalui workshop ini pihaknya berharap mampu memberikan kemampuan para tenaga pendidik di lingkungan warga NU untuk bagaimana mereka mampu menggunakan teknologi informasi pembelajaran dan pendidikan di madrasah yang berhubungan dengan penulisan artikel ilmiah yang terindeks di level nasional maupun internasional.
“Sehingga kualitas dan kompetensi tenaga pengajar warga NU juga terlihat jelas dari kemampuannya dalam mempublikasikan karya-karya mereka,” pungkasnya.
(Syahruddin/LTN NU Depok)