Kabar duka kembali menyelimuti dunia pesantren dan masyarakat luas. Kiai kharismatik yang juga pengasuh Pondok Pesantren Assa’idiyah, KH. Douglas Toha Yahya atau yang akrab disapa Gus Lik, meninggal dunia pada Sabtu (21/9/2024). Gus Lik sebelumnya sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara selama beberapa hari terakhir sebelum berpulang ke Rahmatullah.
Kepergian Gus Lik bukan hanya menjadi duka bagi masyarakat Kediri, tempat beliau memimpin pondok pesantren, tetapi juga bagi warga Kota Depok dan umat Islam di seluruh Indonesia. Sosok beliau yang dikenal dengan kearifan dan kebijaksanaannya meninggalkan kesan mendalam di hati para jamaah dan santri-santrinya.
Menanggapi kabar berpulangnya Gus Lik, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, KH. Achmad Solechan, menyampaikan duka cita yang mendalam. “Turut berduka atas berpulangnya Gus Lik, sosok ulama kharismatik yang selalu menjadi penyejuk umat,” ujar KH. Achmad Solechan yang akrab disapa Ustad Alech.
Ustad Alech juga mengenang Gus Lik sebagai figur sederhana yang memberikan teladan hidup yang luar biasa. “Figur yang sederhana, yang memberikan ketauladanan dan kebersahajaan dalam hidup. Semoga apa yang diajarkan dan dicontohkan bisa kita tiru dan teladani bersama,” imbuhnya dengan penuh haru.
Selama hidupnya, Gus Lik dikenal sebagai ulama yang tidak hanya memiliki ilmu yang dalam, tetapi juga memiliki sifat rendah hati yang membuatnya dicintai oleh ribuan, bahkan jutaan jamaah. Setiap pengajiannya selalu dinantikan oleh masyarakat yang mencari keberkahan ilmu dan keberkahan hidup.
Berpulangnya Gus Lik tentu meninggalkan kekosongan besar, namun warisan ilmu, kearifan, dan keteladanan hidup beliau akan terus hidup di hati umat. Semoga amal ibadah Gus Lik diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan.