Depok, 25 Januari 2025 — Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Kota Depok memulai langkah strategis dalam membangun kaderisasi melalui program Musyawarah Gabungan Antar Pesantren (MUSYGAP). Kegiatan perdana ini digelar di Pesantren Assa’adah, Sabtu malam (25/1) pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.
MUSYGAP bertujuan merangkul pesantren-pesantren NU di Kota Depok untuk mencetak kader-kader potensial yang dapat berkontribusi bagi organisasi dan masyarakat. Ketua LBM NU Kota Depok, Ustaz Hasan Anwari, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menggali bibit unggul dari pesantren-pesantren NU.
“Melalui forum ini, kami berharap dapat menemukan kader-kader muda yang memiliki potensi besar, khususnya dalam hal keilmuan dan pengabdian. Program ini akan dilaksanakan secara bergilir di berbagai pesantren di Depok,” ujar Ustaz Hasan.
Acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting NU Kota Depok, di antaranya KH Hariruddin (Syuriah), Kyai Triyono (Wakil Ketua Tanfidziyah), dan Ustaz M. Nur Sholihin (Ketua Lembaga Falak). Dalam sambutannya, KH Hariruddin menekankan pentingnya sinergi antar-pesantren untuk memperkuat peran NU dalam menjaga tradisi dan menjawab tantangan zaman.
Kegiatan MUSYGAP juga menjadi wadah diskusi ilmiah antar pesantren, memupuk semangat kolaborasi, serta mempererat silaturahmi antar pengasuh dan santri. Ustaz M. Nur Sholihin mengungkapkan bahwa program ini sekaligus menjadi ruang untuk menyelaraskan visi dan misi pesantren dengan arah perjuangan NU.
Rangkaian acara berjalan dengan khidmat dan penuh antusiasme. Para peserta aktif berdiskusi, berbagi pandangan, dan saling memberikan masukan dalam suasana kekeluargaan. MUSYGAP berikutnya direncanakan akan digelar di pesantren lain di Kota Depok, sesuai jadwal bergilir yang akan ditentukan oleh LBM NU Kota Depok.
Dengan program ini, LBM NU Kota Depok berharap dapat mencetak generasi penerus yang tidak hanya ahli dalam bidang keilmuan, tetapi juga siap menjadi fuqoha-fuqoha masa depan yang berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.